Posts

Showing posts from 2020

Terbiasa Hidup Sederhana, Kunci Kebahagiaan

Image
Kita sering merasa, bahwa harta kekayaan, pangkat jabatan, popularitas, maupun jumlah pengikut/follower/subsriber, dan sebagainya sebagai kunci kebahagiaan. Siapa yang kaya raya, maka pasti bahagia. Siapa yang punya jabatan tinggi, sudah pasti tak sengsara. Siapa yang punya follower sampai 1M, maka tak akan lagi mengalami kesedihan karena dikelilingi banyak penggemar.  Sayangnya kita salah. Bahagia bukan pada besarnya kekayaan, tingginya jabatan, atau banyaknya penggemar kita; namun bahagia itu ada ketika hati merasa cukup dengan apa yang Allah karuniakan pada kita. Kita menyebutnya Qona'ah. Merasa cukup.  Maka tak heran, kebiasaan hidup sederhana sangat ditanamkan oleh Nabi kita, juga para sahabat, kepada anak-anak mereka. Kita ambil contoh bagaimana Rasulullah mendidiknya putrinya, Fathimah untuk hidup sederhana.  Pada suatu hari, Hindun binti Hubairah datang ke rumah Rasulullah Saw. Di tangan Hindun ada cincin emas besar. Rasulullah pun menegurnya. Lalu hindun menceritakan kejad

Alasan Tidak Bahagia

Image
Banyak orang mencari sebab mengapa dirinya tidak bahagia. Dia merasa butuh kekayaan untuk bahagia. Sebagian lagi membutuhkan populeritas untuk merasakan rasa itu.  Orang lainnya mengira dengan memiliki banyak anak, atau teman, relasi, mereka akan bahagia. Sebagian pemuda menyangka bahagia jika dia telah berhasil menyabet sekian ratus piala, meraih penghargaan ini dan itu.  Sayangnya, tidak banyak yang kembali kepada alasan haqiqi dari kebahagiaan itu. Bahagia ada di hati. Bahagia ada pada hati orang beriman. Bahagia ada ketika kita mengingat Allah Swt.  Kita terlalu banyak mencari alasan bahagia. Kita terlalu lelah untuk sekedar memutuskan jalan menuju kebahagiaan. Padahal sejatinya, hati kita sudah tertutup dengan urusan dunia, dan segala hingar bingarnya. Makin maraknya media membuat hidup kita diliputi dengan dunia, dunia dan dunia. Makin banyak hati kita diisi dengan dunia, hingga tak lagi ingat bahwa kita akan pergi dari dunia ini. Ya, kita tidak lagi ingat akhirat. Alasannya satu

Biasakan Hal ini, Masalah Akan SELESAI!

Image
Siapa yang tidak pernah mendapat masalah dalam hidupnya? Tentu semua kita pernah mengalaminya. Namun, pernah tidak, kita berada di kondisi tenang, padahal masalah datang bertubi-tubi di dalam kehidupan kita? Sebaliknya, kita pun pasti pernah mendapati masalah "remeh temeh" tapi pusingnya tujuh keliling, seperti orang yang sudah paling menderita sedunia.  Apa yang membedakan keduanya? Yang membedakan adalah pada ILMU. Seberat apapun masalah, jika tau ilmunya, maka tak akan jadi masalah. Seringan apapun masalah, tapi kalau kita tidak tau ilmunya, ya akan puyeng juga! Ibarat seorang anak SMP diberi soal ujian Matematikanya anak SD, pasti dia bisa menghadapinya dengan santai, sementara anak SD pusing dengan soal yang sama tadi. Bedanya apa? ILMU.  Ilmu apa? Ilmu tentang Allah, ilmu tentang ridho, ilmu tentang ikhlas, ilmu tentang tawakal.  Misalnya, kita difitnah habis-habisan di media sosial, sehingga nama baik kita hancur, bisnis kita jadi ludes karena kehilangan pasar, keluarg

Jangan Kecilkan Peranmu, Wahai Wanita!

Image
"Sesungguhnya kubur ini terisi dengan kegelapan atas penghuninya, dan Allah meneranginya bagi mereka karena aku telah menshalatkannya." Begitu, sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, tatkala mensholatkan seorang wanita mulia, bernama Ummu Mahjan.  Pertanyaannya, siapa wanita itu? Namanya terasa asing bagi kita, orang awam. Namanya tidak semasyhur Fatimah, Aisyah, Khadijah, para wanita terbaik yang sering disebutkan dalam setiap kali kajian shirah maupun kajian muslimah. Namun, nyatanya, keutamaannya luar biasa. Nyatanya, Rasulullah mendoakan wanita mulia ini agar selamat dari gelapnya alam kubur.  Wanita itu usianya sudah tua. Tubuhnya sudah lemah. Badannya pun berkulit hitam. Satu yang dilakukan : menyapu masjid tempat Rasulullah dan para sahabat mengadakan musyawarah setiap hari. Dia tidak putus asa dengan keterbatasannya. Dia tidak merasa lemah dengan potensi yang "sedikit" yang Allah titipkan. Dia tidak hilang yakin, bahwa Allah pun akan menerima amalan y

Wahai Wanita, Perhatikan Siapa Temanmu!

Image
Wahai Wanita, siapa yang menjadi teman-temanmu? Apakah mereka telah menjadi teman yang baik untukmu? Seperti apa seharusnya yang kita perhatikan, sebagai wanita, dalam berteman? Ciri pertemanan karena Allah adalah pertemanan yang tetap langgeng, sekalipun tidak ada urusan dunia di antara keduanya. Tidak peduli apakah ada keuntungan dunia yang didapat tatkala bersama dengannya, ataupun tidak ada, pertemanan itu tetap berlangsung. Memang tidak mengapa, ketika kita berteman karena urusan dunia, seperti urusan bisnis, sekolah, hobi. Namun, alasan-alasan itu bukan menjadi alasan terbaik sebuah pertemanan yang diharap bisa mengantarkan kita ke surga. Maka, evaluasi lagi apa yang menjadi alasan pertemanan kita selama ini? Lalu, siapakah teman terbaik, yang harus kita pertahankan, dan kita terus cari?  Teman terbaik adalah teman yang ketika kita melihatnya, membuat kita ingat pada Allah, pada akhirat, pada amalan ibadah (sedekah, ngaji, dll). Teman yang ketika kita bersamanya, membuat kita se

Bukan Sekedar “Menjaga Kewarasan”, Tetapi “Menjaga Ketaatan”

Image
Mendidik anak adalah pekerjaan besar. Pekerjaan yang akan dipertanggungjawabkan urusannya dunia dan terlebih di akhirat. Apakah, kita bisa menjawab pertanyaan Allah, tentang apa yang sudah kita perbuat pada anak-anak kita? Bukankah Allah memberikan kita peringatan, bahwa jangan sampai kita meninggalkan di belakang kita, generasi yang lemah. Ya, termasuk mereka yang lemah imannya, ketaatannya, dan yang lainnya. Lalu, apa yang sudah kita perbuat selama ini? Sudahkah kita mengerti betul esensi dari pendidikan anak? Sudahkah kita tau betul peran penting orang tua dalam pendidikan anak-anaknya. Ya, kita sering merasa mudah capek, mudah lelah, mudah frustasi, mudah kesal; dalam proses mendidik anak-anak kita. Sekalipun, hanya sekedar menemani mereka bermain, sekalipun hanya sekedar memantau mereka yang asyik dengan kegiatannya masing-masing. Tapi, kita mudah naik pitam, mudah marah, mudah emosi; ketika anak-anak kita melakukan kesalahan-kesalahan yang sebenarnya normal dilakukan an

Persiapkan Ini Menjelang Pernikahan!

Image
Iya, saya memang sudah menikah. Ada banyak hal yang dulu saya luput persiapkan, banyak hal yang harusnya saya perhatikan tapi koq kelewat, dsb. Makanya, saya ingin sharing beberapa hal yang saya dapatkan dari pengalaman saya sendiri, juga tentunya yang terpenting adalah nasehat para ustadz, ustadzah, dan dari buku-buku yang membahas pernikahan, terkait apa sih yang harus dipersiapkan jika sebulan, dua bulan, tiga bulan lagi akad nikah, dan masuk ke babak baru kehidupan. Langsung aja ya..  Persiapkan MENTAL Pertama : kita harus mempersiapkan mental dulu ini. Ustadzah Cut Rafiqa, seorang Konselor pernikahan keluarga muslim sekaligus praktisi dan pengajar parenting, menyampaikan dalam sebuah Webinar tentang Wanita yang saya ikuti beberapa lama terakhir ini, bahwa pernikahan itu seperti ibadah yang panjang perjalanannya. Kita seperti sedang berlayar di sebuah kapal, di lautan lepas. Kita harus mempersiapkan diri dengan berbagai kondisi yang akan dihadapi di lautan lepas nanti

Untuk Adekku

Image
Untuk Adekku, Lama pesan ini ingin saya sampaikan, bahkan sebenarnya beberapa telah saya sampaikan. Namun, semoga bisa kembali merangkai pesan cintaku padamu, pesan rindu dan sayang ini untukmu. Ya, adekku.. kita seringkali dihadapkan pada situasi yang kita tidak pernah memilih bahkan tidak pernah terpikirkan. Atau, dipaksa memilih sesuatu yang sebenarnya bukan sama sekali kita inginkan. Ya, lagi-lagi ini tentang takdir, yang kemudian sama skenarionya : Mendapati takdir yang tidak kita harapkan. Tapi, hati kita, harus tetap berusaha ridho untuk menerima semua itu. Ya kan? Menerima takdir yang sesuai harap, dan yang menyenangkan diri, tentu mudah. Tapi, belum tentu kita bisa melakukannya untuk hal yang sebaliknya. Nah, baiknya Allah, ketika kita berusaha mengambil pelajaran dari rasa ketidaknyamanan itu, ketika kita berusaha melihat dari sudut pandang yang berbeda dari apa yang kita biasa melihatnya; maka di situlah Allah sajikan hikmahnya yang luar biasa. Memang t