Wahai Wanita, Perhatikan Siapa Temanmu!


Wahai Wanita, siapa yang menjadi teman-temanmu? Apakah mereka telah menjadi teman yang baik untukmu? Seperti apa seharusnya yang kita perhatikan, sebagai wanita, dalam berteman?

Ciri pertemanan karena Allah adalah pertemanan yang tetap langgeng, sekalipun tidak ada urusan dunia di antara keduanya. Tidak peduli apakah ada keuntungan dunia yang didapat tatkala bersama dengannya, ataupun tidak ada, pertemanan itu tetap berlangsung. Memang tidak mengapa, ketika kita berteman karena urusan dunia, seperti urusan bisnis, sekolah, hobi. Namun, alasan-alasan itu bukan menjadi alasan terbaik sebuah pertemanan yang diharap bisa mengantarkan kita ke surga. Maka, evaluasi lagi apa yang menjadi alasan pertemanan kita selama ini?

Lalu, siapakah teman terbaik, yang harus kita pertahankan, dan kita terus cari? 

Teman terbaik adalah teman yang ketika kita melihatnya, membuat kita ingat pada Allah, pada akhirat, pada amalan ibadah (sedekah, ngaji, dll). Teman yang ketika kita bersamanya, membuat kita semangat beramal, membuat kita ingat pada kebaikan-kebaikan lainnya. 

Maka, senantiasa pilih-pilihlah teman.  kita boleh punya teman banyak, tetapi teman yang kepada mereka kita diskusi bareng, tukar pikiran, curhat, membicarakan masalah, dsb, pilihlah yang terbaik, pilihlah teman yang baik. 

Bagaimana tau teman kita baik atau tidak? 

Coba ingat-ingat, tatkala kita bertemu dengannya, entah setengah jam, sejam, bahkan mungkin sebentar saja bertemu, apa yang kita rasakan saat berpisah dengannya. Jika saat berpisah dengannya, kita merasakan bahwa iman kita bertambah, makin semangat ibadahnya, ada pencerahan, ada nasehat, dan sebagainya, maka itulah teman yang baik. Pertahankan teman yang demikian. 

Namun, jika kita dapati teman yang justru membuat iman kita selalu turun tatkala bertemu dengannya, atau malah tambah-tambah futurnya setelah berpisah dengannya, maka tinggalkan teman seperti itu. Tinggalkan, tanpa harus bermusuhan. Cukup tinggalkan saja. Jangan sampai agama kita terkorbankan hanya karena pertemanan yang tidak membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Tidak dengan semua orang kita berteman, tapi kita harus punya orang-orang spesial yang dengannya kita akan selalu teringat kembali akan akhirat

Setelah kita bertemu dengan teman yang baik, jangan lupa penuhi hak pertemanan. Salah satu hak pertemanan adalah membantu tatkala teman kita kesulitan. Sayangnya, tidak semua orang mudah menyampaikan kesulitan/kesusahan yang dirasakan. Untuk itu, kita harus mengenal/memahami teman kita itu. Kita harus tau kapan terjadi sesuatu masalah dengannya, sehingga kita bisa membantunya.

Hal-hal berikut harus diwaspadai, karena bisa merusak pertemanan : 

1. Pertemanan yang menjadikan seorang wanita melalaikan kewajibannya. Misalnya kita janjian ketemu teman kita si A, B, C dari pagi sampai malam, sehingga membuat kita melalaikan kewajibannya di rumah. Pertemanan ini tidak boleh dilanjutkan.

2. Menceritakan semua rahasia kepada kawannya. Hati-hati bagi ibu-ibu yang hobi curhat. Latih diri mengalihkan kesedihan dengan membaca Quran, dengan belajar, dengan ikut pengajian, dengan melakukan hal-hal lainnya. Jangan dibiasakan setiap kali ada kesedihan/masalah serta merta kita curhatkan kepada teman kita.

3. Jangan monopoli sahabat. Tidak boleh kita sedih ketika teman kita punya teman lainnya. Jika kita sedih, artinya kita tidak berteman dengannya karena Allah, tapi karena hawa nafsu. 

4. Terlalu sering bertemu. Kata nabi, "kunjungi jarang-jarang, maka semakin menambah kecintaan." Kalau tiap hari bertemu, maka akan terasa hambar pertemanan kita. Belum lagi di jaman sekarang, pagi bertemu online, malam berkunjung ke rumahnya, besoknya online lagi, offline lagi, setiap hari ada terus momen bertemu. Kemungkinan, kondisi ini justru berpotensi menimbulkan kemudhorotan, misalnya karena kehabisan topik baik, malah jadi ghibah. Jadi, sebaiknya jarang-jarangkan bertemu. 

5. Jangan terlalu banyak teman. Hal ini membuat kita kesulitan menunaikan seluruh hak mereka. Selain itu, kita tidak akan bisa menjaga privasi kita. Selain itu, waktu akan terlalu banyak tersita hanya untuk melayani chat teman-teman kita. Kita, kepada semua orang kita harus berperilaku baik, namun untuk siapa yang masuk dalam lingkarang pertemanan inti kita tidak boleh semuanya, jangan terlalu banyak. Apalagi kalau dalam lingkaran pertemanan itu banyak terbawa perasaan, khusunya bagi perempuan jika WA nya tidak dijawab,  teleponnya diabaikan, dst.

6. Tidak memberi udzur kepada teman yang salah. Kawan kita tidak ada yang malaikat. Pasti semua teman kita berpotensi akan melakukan kesalahan, sebagaimana juga dengan kita.

7. Tidak menasehatinya. Kebanyakan terjadi karena seseorang merasa tidak enak dan takut ribut saat menasehatnya. Padahal teman yang baik adalah teman yang saat melihat temannya salah, maka ditegur. Justru teman yang ketika temannya salah tapi tidak ditegur itu adalah teman yang berkhianat.

Seorang mukmin itu harus siap memberi nasehat dan menerima nasehat. Seorang mukmin adalah cermin bagi kawannya.  Biasanya teman yang akan melihat apa kekurangan kita. Ketika kita melihat aib itu, maka kita nasehati, dan jangan kita umbar aib itu. Ini namanya persahabatan karena Allah dan yang akan menghantarkan seseorang ke surga.

Resume kajian Ust Firanda @youtube channel Firanda Andirja judulnya Wanita dengan Pertemanannya

Comments

Popular posts from this blog

Terlalu Banyak Alasan #Day1

Biasakan Hal ini, Masalah Akan SELESAI!

Alasan Tidak Bahagia