Tentang Niat #Day5


Niat akan menentukan bahagianya kita atas sesuatu yang sedang/telah dikerjakan. Niat menentukan apakah kita tetap tenang, atau kecewa saat tanggapan tak sesuai harapan. Niat pun menentukan keberlangsungan apa yang tengah kita perjuangkan. 

Niatmu apa? Mengapa niat bisa membuat seorang bahagia, tenang dan tetap istiqomah dalam kebaikan? Mengapa juga sebaliknya : niat bisa membuat seseorang sedih, kecewa dan mudah putus asa dalam perjuangannya. (Curhat ibu.com)

Ketika kita melakukan sesuatu "karena manusia" maka sudah dipastikan kita mudah tidak merasa bahagia. Bukankah pada dasarnya setiap kita itu suka kalau mendapat penghargaan dari manusia? Sekedar dipuji, atau diberikan ucapan terimakasih. Sayangnya, tidak semua manusia pandai menghargai. Banyak yang hanya bisa mengeluarkan celaan atas prestasi orang lain. Itulah mengapa, kalau kita meniatkan perbuatan hanya karena manusia : kita mudah tidak bahagia. Sebab kita tidak mendapat apa yang kita harapkan : penghargaan yang semestinya. 

Ketika kita melakukan sesuatu "karena manusia", kita pun mudah kecewa. Mengapa? Hehe.. Manusia gitu sih, kata pepatah, "Dikasih hati, inginnya ampela". Dikasih dikit, inginnya banyak. Dikasih ini, inginnya itu. Pokoknya tidak mudah puas. Dia mau apa yang kadang tidak bisa kita berikan. Ah, bukan "dia", kita pun juga begitu kan? Maka dari itu, melakukan perbuatan karena manusia itu akan mudah membuat kita kecewa, sebab jarang yang bisa menghargai perbuatan "remeh", pemberian yang "sedikit", hadiah yang "receh". Sehingga saat kita memberikan "semua" itu, mereka hanya akan menganggapnya angin lalu. Kecewa gak sih? Hehe kalau masih kecewa, ya niatnya emang harus dibenerin. 

Ketika kita melakukan sesuatu "karena manusia" kita akan mudah menyerah, putus asa dan memundurkan langkah. Mengapa? Hehe iya. Manusia koq dijadikan sandaran, ya sangat lemah. Tidak mungkin kuat. Kita lemah, minta tolong kepada yang lemah, ya tambah berat bebannya. Dengan rasa tidak mudah puas, dan tidak bisa menghargainya sebagian manusia; membuat kita pun akan mudah kecewa dan tidak bahagia dengan perbuatan "yang semestinya" baik itu. Dan langkah terakhirnya adalah mundur saja lah, "buat apa lagi". 

Hm.. 

Tentang niat, luruskan deh. Sebab niat yang benar akan membuat kita tidak peduli apakah manusia suka atau tidak; manusia memberikan pujian atau tidak; manusia puas atau kecewa. Sebab niat yang benar akan membuat kita hanya fokus pada Allah, Allah suka atau tidak, Allah akan makin cinta atau tidak, Allah akan memberikan kita pahala atau adzab jika kita melakukan perbuatan ini dan itu. 

Begitulah.. Istiqomah, dan menjaga rutinitas dalam kebaikan itu memang tidak mudah. Kita harus minta tolong pada Allah, sebab Allah yang akan mudahkan kita tetap bertahan. 

Barokallahu fiikum

Inspired by ayat surat At Taubah 107

Comments

Popular posts from this blog

Terlalu Banyak Alasan #Day1

Biasakan Hal ini, Masalah Akan SELESAI!

Alasan Tidak Bahagia