Bekerjalah Kamu #Day4




Sebuah ayat yang meminta kita untuk terus ikhtiar, beramal, "bekerjalah kamu, maka Allah, rasul dan orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu."

Wajar jika setiap kita ada keinginan untuk dihargai. Ya, setiap manusia ingin dihargai, atas apa yang dikerjakannya. Sayangnya, tidak setiap orang pandai menghargai orang lain. Bahkan, terkadang kita pun tidak bisa menghargai diri kita sendiri. 

Masalah penghargaan ini cukup merepotkan jika membuat kita enggan beramal. Beramal dengan harapan beroleh imbalan puji atau materi dari siapa yang diinginkan dari niatnya. Kita bersedekah dengan harap mendapat pengembalian lebih banyak dari harta yang kita sedekahkan. Boleh koq, kita mengharap imbalan dari Allah, sebagaimana janji Allah untuk mengembalikan berkali lipat harta yang kita sedekahkan. Namun, apakah "sekedar" pengembalian duniawi yang kita harapkan? Tidakkah kita menginginkan pengembalian yang lebih besar, kelak di akhirat?

Begitu juga perihal lainnya : beramal kebaikan, misalnya berdakwah. Kita kerahkan segenap tenaga, waktu, pikiran, untuk bisa menyebarkan agama Islam yang benar, mengajak orang duduk di majelis ilmu mengaji, mensyiarkan Al Quran agar semua orang bisa membaca Al Quran. Semuanya, ibaratnya, sudah jor-joran kita berikan. 

Namun, ketika kita mengharap perhargaan orang lain, sungguh amalan itu bisa jadi sia-sia. Percuma, bukankah kita rugi serugi-ruginya? Termasuk ketika apa yang kita lakukan itu semata mengharapkan hasil "diterimanya dakwah kita", berharap orang lain menghormati kita, berharap orang lain menyambut baik seruan kebaikan kita. Sungguh diri kita terlalu lemah untuk masuk ke ranah itu. 

Cukupkan tugas kita pada "bekerja", lalu tawakal. Hasilnya, serahkan pada Allah. Penghargaannya, biarlah cukup dari Allah saja. Kebaikannya, semoga bisa membuat kita selamat dunia akhirat kelak. Tak perlu khawatir dengan penerimaan orang lain, tak perlu juga mengharap balasan dari orang lain atas amal baik yang pernah kita lakukan, pun tak perlu sama sekali kita lakukan amalan kebaikan hanya untuk beroleh pengembalian di dunia. 


Bekerjalah kita, niscaya Allah, Rasulnya, dan orang beriman akan melihatnya; kita akan kembali kepada Allah, lalu Allah memberitakan kembali segala apa yang kita lakukan selama di dunia. Baik atau buruk. Jika amal baik yang kita lakukan, maka berharaplah bahwa kelak Allah akan tunjukkan catatan amal kebaikan itu. Jika amal buruk yang terlanjur kita lakukan, maka berharaplah Allah hapus catatan keburukan itu dan mengampuni semuanya. 

Bekerjalah kita, sebaik mungkin. Sebab, tak akan pernah luput satu pun amal (baik dan buruk) tanpa dicatat oleh malaikat yang ada di kanan kiri kita. Bekerjalah kita, sebaik mungkin. Sebab, kita tau, yang sedang kita lakukan adalah dalam rangka mengharap ridho Dzat yang Maha Melihat performa kita setiap detiknya. Bekerjalah kita, sebaik mungkin. Sebab, pahala yang Allah berikan akan bisa dilipatkan hingga 10, 700, bahkan tak terhingga, terserah Allah mau sampai berapa. 

Sungguh, bekerjalah untuk Allah, karena Allah. Tidak untuk manusia. Bekerja untuk manusia hanya membuat kita mudah kecewa, sebab manusia (termasuk kita) tidak pandai menghargai sesamanya, termasuk mensyukuri pemberian Tuhannya sekalipun. 

Barokallahu fiikum

Inspired by : Ayat 105 Surat At Taubah
Quranic Lesson #Day4

Comments

Popular posts from this blog

Terlalu Banyak Alasan #Day1

Biasakan Hal ini, Masalah Akan SELESAI!

Alasan Tidak Bahagia